Rabu, 11 Oktober 2017

Satuan Acara Penyuluhan Tanda-Tanda Persalinan



SATUAN ACARA PENYULUHAN
TANDA-TANDA PERSALINAN

I.              Pengantar
    Topik Bahasan     : Persalinan
      Sasaran               : Ibu-ibu hamil.
      Waktu                 : ± 30 menit.
     Tempat                :  Di Aula Universitas Esa Unggul Jakarta.
     Penyuluhan         : Mengetahui tanda-tanda persalinan.

II.              Tujuan
      1.      Tujuan Instruksional Umum (TIU)
     Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Peserta penyuluhan dapat mengetahui dan  
     memahami tentang tanda-tanda persalinan, agar persalinan tersebut segera dapat ditolong.

      2.      Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
      Setelah proses penyuluhan telah diberikan, diharapkan peserta mampu :
     a. Menjelaskan tentang pengertian persalinan.
     b. Menjelaskan tentang sebab mulanya persalinan.
     c. Menjelaskan tentang tanda-tanda persalinan.
     d. Menjelaskan tentang tahap-tahap persalinan.
     e. Menjelaskan tentang persiapan persalinan yang diperlukan.

III.              Strategi Plaksanaan
       1. Metode             : Ceramah dan Tanya Jawab
       2. Media               : Power Point
       3. Alat                  : Leaflet dan lembar balik


IV.                   Proses Penyuluhan

No
Kegiatan
Respon Peserta Penyuluhan
Waktu
1 .
Pendahuluan
      a.       Penyampaian salam.              
      b.      Perkenalan.
      c.       Menjelaskan topik   
             penyuluhan.
     d.      Menjelaskan tujuan.
     e.       Menjelaskan waktu 
            pelaksanaan.

      a.       Membalas salam.
      b.    Memperhatikan.
      c.    Memperhatikan.
      d.    Memperhatikan.
      e.   Memperhatikan.

3 menit

Penyampaian materi
1.      Materi
·  Pengertian persalinan 
·  Sebab mulanya persalinan
·  Tanda-tanda persalinan
·  Tahap-tahap persalinan
·  Persiapan persalinan yang diperlukan
2.  Memberikan kesempatan untuk bertanya
3.   Menjawab pertanyaan peserta

1.      Memperhatikan.
2.      Mendengarkan.
3.      Bertanya.
4.    Mendengarkan jawaban.
25 menit
3.
Penutup
a)  Menyimpulkan hasil penyuluhan
b)  Mengakhiri dengan salam

   a) Memperhatikan
   b) Menjawab  salam
2 menit





V.              Rencana Evaluasi
1. Peserta mampu menjelaskan  pengertian persalinan.
2. Peserta mampu menjelaskan sebab mulanya persalinan.
3. Peserta mampu Menyebutkan tanda-tanda persalinan.
4. Peserta mampu Menyebutkan tahap-tahap persalinan
5. Peserta mampu Menyebutkan persiapan persalinan yang diperlukan.




MATERI
          A.   Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan yaitu sekitar 37 - 42 minggu, lahir spontan tanpa adanya penyulit ( Icemi Sukami K & Wahyu P, 2013 ).

          B.   Sebab Mulanya Persalinan
Perlu di ketahui selama kehamilan, dalam tubuh wanita terhadap dua hormoon yang dominion ( Ari Sulistyawati & Esti Nugraheny, 2012 ).
1.      Estrogen
Berfungsi untuk meningkatkan sensitivitas otot Rahim serta memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin dan mekani.
2.      Progesterone
Berfungsi untuk menurunkan sensitivitas otot rahim, menghambat rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin dan mekanis, serta menyebabkan otot Rahim dan otot polos relaksasi.
Oksitosin diduga bekerja sama dengan prostaglandin, yang kadarnya makin meningkat mulai dari usia kehamilan ke-15 di samping itu, factor status gizi wanita hamil dan ketegangan otot Rahim juga Secara penting mempengaruhi di mulainya kontaraksi otot rahim. Sampai saat ini hal menyebabkan mulainya proses persalinan belum di ketahui hormone, struktur rahim pengaruh tekanan pada saraf, dan nutrisi.

          C.     Tanda-Tanda Persalinan
Adapun Tanda persalinan sudah dekat menurut ( Joyce Y. Johson, 2014 ) sebagai berikut:
1.      Sakit punggung
Sakit punggung yang disebabkan relaksasi otot panggul. Jika janin diposisikan pada letak posterior, sakit punggung akan lebih intens.
  
2.      Kemajuan kontraksi.
Mulai dari kontraksi Braxton-Hicks ( Kontraksi berselang tidak teratur, menghilang saat beristirahat,  terjadi di aera abdominal, tidak disertai keluarnya lendir bercampur darah, tidak terjadi pembukaan dan penipisan servik ) hingga ke persainan yang sebenarnya ( kontraksi teratur dengan frekuensi dan intensitasnya meningkat dan durasi dari punggung ke bagian perut, terjadi kemajuan pelebaran dan penipisan servik ).

3.      Peringanan 
Turunnya kepala janin ke panggul ibu sekitar 2 minggu sebelum permulaan kelahiran. Sering dibarengi dengan sering buang air kecil karena tekanan pada kandung kemih.

4.      Perubahan servik
Perubahan servik diduga terjadi akibat peningkatan kontraksi uterus yang teratur dan meningkat. Servik menjadi matang selama periode yang berbeda-beda sebelum bersalin. Pematangan servik menandakan kesiapannya untuk persalinan dan servik akan mengalami peregangan dan penipisan.

5.      Bloody Show / Keluaran lendir dari Vagina
Pengeluaran air lendir vagina yang berwarna merah-kecoklatan karena pelepasan lendir servik saat pembukaan servik. Bloody show akan terjadi biasanya dalam 24 jam sampai 48 jam

6.      Pecahnya Ketuban
Pada kondisi normal, ketuban pecah pada ahir kala I persalinan. Apabila terjadi sebelum awitan persalinan,disebut ketuban pecah dini (KPD). Ibu hamil mengeluarkan 500 sampai 1200 cc cairan kuning, jernih tanpa bau busuk, dipastikan dengan kertas nitrazine yang berubah warna menjadi biru mengindikasi air ketuban ( bukan urin asam ). Sebagian pasien mengeluarkan air ketuban akibat pecahnya selaput ketuban. Jika ketuban sudah pecah, maka ditargetkan persalinan dapat berlangsung dalam 24 jam. Namun jika ternyata tidak tercapai, maka persalinan akhirnya diakhiri dengan tindakan tertentu, misalnya ekstraksi vakum, atau section caesaria.

7.      Turunnya berat badan 0,5 sampai 1,4 kg.
Menurunnya berat badan yang disebabkan oleh hilangnya cairan akibat pergeseran elektrolit yang disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron

8.      Perubahan gastrointestinal (GI)
Berupa ketidak mampuan mencerna, diare, mual, dan muntah

9.      Lonjakan energi tinggi tiba-tiba pada ibu hamil
Banyak wanita mengalami lonjakan energi kurang lebih 24 sampai 48 jam sebelum awitan persalinan. Setelah beberapa hari dan minggu merasa letih secara fisik dan lelah karena hamil, mereka terjaga pada suatu hari dan menemukan diri mereka bertenaga penuh. Para wanita ini merasa enerjik melakukan sebelum kedatangan bayi, selama beberapa jam sehingga mereka semangat melakukan berbagai aktifitas yang sebelumnya tidak mampu mereka lakukan, akibatnya mereka memasuki persalinan dalam keadaan letih. Harus diberi informasi informasi tentang kemungkinan lonjakan energinya dan diarahkan untuk menahan diri menggunakannya dan menghematnya untuk persalinan


        D.   Tahap-Tahap Persalinan kala I, II, III dan IV
         Adapun Tahap-tahap persalinan menurut ( Ika Putri Damayanti, 2014 ) sebagai berikut :
1.      Kala I ( pembukaan)
Pasien dikatakan dalam tahap persalinan I :
a.    Jika sudah terjadi pembukaan serviks dan kontraksi terjadi teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.
b.    Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 0-10 cm (pembukaan lengkap).
c.    Peroses pada kala 1 terbagi menjadi 2 fase, yaitu:
1.)    Fase laten (8 jam) dari pembukaan 0 cm sampai pembukan 3 cm
2.)    Fase aktif (7jam) dari pembukaan serviks 3 cm sampai pembukaan 10 cm. di bagi lagi menjadi 3 fase yaitu:
·         Fase akselersi ( 2 jam), dari pembukaan 3cm sampai 4 cm
·         Fase dilatasi maksimal (2 jam), dari pembukaan 4 cm  sampai 9cm
·         Fase deselerasi (2), dari pembukaan 9camsampai 10 cm
d.   Lamanya untuk primigravida berlangsung 12-14 jam sedangkan pada multigravida berlangsung 12-14 jam sedangkan pada multigravida sekitar 6-8 jam .
e.    Berdasarkan kurve friedman, diperhitngkan pembukaan primgravida 1 cm perjam dan pembukaan multigravida 2 cm per jam.

2.      Kala II ( pengeluaran bayi)
a.    Kala II adalah kala pengeluaran bayi, dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir.
b.    Uterus dengan kekuatan hisnya di tambah kekuatan mengedan akan mendorong bayi hingga lahir.
c.    Lama nya proses ini berlangsung selama setengah- satu jam pada multigavida.
d.   Diagnosis persalinan kala II ditegakan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap dan kelapa janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6cm.
e.    Tanda gejala kala II dorongan mengedan, tekanan anus premium menojol, dan vulva membuka.

3.      Kala III (pelepasan plasenta)
a.    Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta.
b.    Berlangsung setelah kala II yang tidak lebih dari 30 menit, kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit.
c.    Dengan lahiran bayi dan proses retrasi uterus, maka plasenta lepas dari lapisan Nitabusch.
d.   Tanda-tanda terlepasnya plasenta , sebagai berikut:
1.) Uterus menjadi bentuk bundar.
2.) Uterus terdorong keatas, karena plasenta terlepas kesegmen bawah Rahim.
3.) Tali pusar semakin panjang.
4.) Terjadi pendarahan.
e.    Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan Secara crede pada frundus utetrus.

4.      Kala IV ( observasi)
Hal penting yang harus di perhatikan pada kala IV pemeriksaan :
a.     Kontraksi utrerus harus baik
b.    Tidak ada pendaraan pervagina atau dari alat genital lain
c.     Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
d.    Kandung kencing harus kosong
e.     Luka luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
f.     Resume keadaan umum ibu dan bayi

          E.     Persiapan Persalinan yang diperlukan
Ø Secara sosial
Persiapan persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarga ,dan bidan bagi ibu-ibu yang sudah pernah melahirkan tentu akan lebih tau apa saja yang harus dipersiapkan  untuk menghadapi persalinan. Namun untuk calon ibu yang hamil untuk pertama kalinya tentu masih bingung tentang persiapan persalinan yang harus direncanakan dari jauh-jauh hari. berikut ini ada beberapa komponen penting untuk mepersiapkan rencana persalinan menurut ( Judi Januadi Endjun, 2017 ) :
1.       Tempat persalinan
Pemilihan tempat persalinan sebaliknya ditentukan oleh resiko kehamilan dan jenis persalinan yang direncanakan. Persalinan beresiko rendah dapat dilakukan di puskesmas, polides atau rumah bersalin, sedangkan untuk persalinan beresiko tinggi harus di lakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas kamar perasi, tranfusi darah, dan perawat bayi beresiko tinggi.
2.         Memili tenaga kesehatan terlatih
      Tenega kesehatan yang diperbolehkan menolong persalinan adalah dokter umum, bidan, serta dokter kebidanan dan kandungan. Pemilihan tenaga kesehatan ini ditentukan oleh anda dan keluarga dengan memikirkan rasa nyaman selama persalinan nantinya.
3.      Mempersiapkan sistem transportasi mengantisipasi terjadi nya kegawat daruratan.
4.    Meyiapkan biaya persalinan yang memungkinkan akan sangat diperlakukan apa bila terjadi kegawat daruratan.
5.       Membawa kebutuhan ibu untuk persalinan
Membawa kain panjang atau sarung, kaos kaki tebal karena pada tahap akhir kehamilan biasanya ibu hamil sering kedinginan, BH kusus berkancing depan untuk menyusui, dua buah gurita yang besar untuk mengencangkan perut sesudah melahirkan, sandal, handuk dan peralatan mandi, alat rias.
6.   Perlengkapan untuk bayi baru lahir. Daftar perlengkapan apa saja haru disiapkan umumnya sudah dibuat oleh Rumah Sakit.

Ø Fisik
Persiapan fisik di perlukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk dan resiko. Fokus  persiapan fisik adalah stamina. Anda akan melahirkan tanpa masalah jika sebelum persalinan kondisi tubuh anda fit. Persiapan ini bias dilakukan dengan cara berikut ini ( Yazid Subakti & Deri Rizki, 2013 ) :
1.         Menjaga asupan nutrisi yang seimbang dan sesuai kebutuhan jumlah kalori.
2.         Menjaga pertambah berat badan tetap ideal.
3.         Memastikan diri  tidak ada gangguan kehamilan yang serius.
4.         Menjaga gerak tubuh dan olahraga untuk memastikan kelancaran peredaran darah.
5.         Membatasi aktivitas fisik berlebihan agar energy terjaga.
6.         Melatih diri dengan berbagai senam ke hamilan.

Ø Mental dan spiritual
Melahirkan tidak sekedar pristiwa biologis. Kekuatan mental, sugesti, dan keyakinan turut memengaruhi keberhasilan pristiwa yang dasyat ini. Kekuatan mental dan spiritual memenuhi. Kerja otak dan spiritual memenuhi kineja otak dan selanjutnya berpengaruh terhadap hormone menjelang proses kelahiran. Persiapan mental dan spiritual dapat anda lakukan dengan cara berikut ( Yazid Subakti & Deri Rizki, 2013 ) :
1.         Memperbanyak pengetahuan dan wawasan dengan banyak membaca buku tentang kehamilan;
2.         Rajin beribadah dan memperteguh hati dan keyakinan.
3.         Menjalin komunikasi lebih akrab dengan orang tau.
4.         Selalu berpikir positif bahwa semua yang terjadi memiliki hikmah.
5.         Menghilangkan semua beban pikiran.
6.         Berlatih konsentrasi, terutama memfokuskan pikiran pada persiapan persalinan




DAFTAR PUSTKA

      Damayanti, Ika Putri. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu Bersalin dan         Bayi Baru Lahir. Yogjakarta : Deepublish. 
     
     Endjun, Judi Januadi. 2017. Anti Galau Persalinan. Jakarta : Pustaka Bunda.

        Johnson, Joyce Y. 2014. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Rapha Publishing.
      
     K, Icemi Sukami dan Wahyu P. 2013. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : 
    
     Nuhamedika.Subakti, Yazid dan Deri Rizki. 2013. Kamus Tematik Nama Terbaik Pembawa Berkah. Jakarta Selatan : Qultum Media.  

     Sulistyawati, Ari dan Esti Nugraheny.  2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Medika.